Ditjen Pajak, Reformasi Birokrasi yang Gagalkah?

Oleh    : Anike Dessa Ispridevi

Belakangan ini rakyat Indonesia gempar dengan masalah masalah korupsi yang diangkat oleh media secara besar besaran. Keringat KPK sedikit demi sedikit memperoleh hasil. Banyak sekali kasus yang media angkat seperti kasus Angelina Sondakh, Miranda Goeltom, Tommy, dan kasus yang paling mencabik cabik nurani Gayus Tambunan Mengapa paling mencabik cabik? Karena setelah ia korupsi ia masih dapat bermain main dengan hukum.

“Koruptor seharusnya mati agar jera, tetapi di Indonesia tidak ada hukuman mati, entah yang  mungkin terjadi di Indonesia adalah hukum yang mati ~ Anike”

 
Kegersangan jiwaku yang selama ini seperti padang pasir penuh hembusan gelombang panas matahari dan membuat hati ini dehidrasi yang terkadang juga membuat percikan percikan api yang membara di dalam jiwa, gejolaknya kadang tak terduga. Kadang aku merasa jiwa ini tak berharga sama sekali. Bahkan aku berfikir, aku bukanlah manusia yang beradab, karena ketulusan hati ini patut untuk dipertanyakan.

Aku, perempuan yang baru beranjak dewasa, perempuan yang mempunyai dua jiwa dalam satu raga, perempuan yang tak punya muka, hanya saja aku tetap terlihat anggun karena ribuan topengku...

 
Seperti alunan musik yang ritmenya kadang berulang, gelombang permasalahan fraud pun kadang datang berulang. Seperti lagu yang tidak ada hentinya, dunia ini berputar, waktu terus melaju, dan permasalahan semakin banyak dan terkadang sulit menyelesaikannya.

Layaknya lagu yang sedang di dendangkan di pengeras pengeras suara DJP, ada ritmenya dan ia pun punya ketukan, tapi, apakah ketukannya itu akan berakhir sama? Ritme pertama pun mengalun sarat dengan kepelikan. Ritme pertama adalah kasus yang di alami GT (Gayus Tambunan) yang sarat dengan uang disana sini, sampai ia dapat keluar masuk penjara dengan bebas, bahkan menonton, pertandingan olahraga di Bali. Juga penyelesaian kasusnya yang membutuhkan waktu lama. Apalagi, setelah kasus itu, ada buntut kasusnya, yaitu jaksa yang menangani kasus GT (Gayus Tambunan) pun di adili karena telah menerima suap dia adalah CS (Cirus Sinaga) yang akhirnya di jatuhi hukuman di pengadilan Tipikor. Ya... Kasus GT (Gayus Tambunan) menyedot perhatian banyak pihak selama berbulan bulan, sampai dengan ex-campus Gayus pun menjadi sorotan publik. Banyak yang memandang remeh dan mencibir seluruh keluarga dari ex-campus GT (Gayus Tambunan). Ya, seperti kata pepatah, Karena nila setitik rusak susu sebelanga, semua elemen ex-campusnya harus menanggung malu karena kebobrokan personal seorang GT (Gayus Tambunan). Ah, sudahlah, toh dia pun sudah divonis hukuman penjara dan denda. Semoga saja semua kejadian itu dapat membuat semua orang yang memiliki integritas yang tinggi. Semoga...


 
banyak orang yang lebih sering meminta tolong, padahal saya yakin dia masih bisa melakukan apa yang dia mintakan tolong...
sulit memang untuk mengubah mind set seseorang yang lebih sering meminta tolong dibanding mengerjakan sesuatu sendiri,,,

saya pernah dikritik oleh teman saya
"ke, kenapa sih kamu ga minta tolong aja??? kan kasian kamunya, capek"
saya jawab

 
Seminggu setelah kepergian ayah untuk selamanya, aku hanya bersama ibu dan ketiga adik-adikku yang masih kecil. Kini aku yang menjadi tulang punggung keluarga. Ibuku kini sakit-sakitan, dulu ketika ayah masih ada, ayah dan ibuku selalu bersama untuk menghidupiku dan ketiga adikku. Ibu mengais rezeki dengan menjadi pemulung sampah, ya maklum saja aku dan keluargaku tinggal di kota Jakarta. Ayahku menjadi buruh angkut di pasar. Penghasilan kedua orang tuaku memang sangat minim, tapi ayah selalu mengajarkan aku agar aku tetap sabar dan tawakal menjalani hidup ini. “Bukankah manusia di turunkan ke bumi agar dapat bertawakal?”

 
Picture
~ TOPENG ~

Awan Gelap menggulung, mendung... itulah hatiku saat ini, galau kata anak anak jaman sekarang. Tak dapat kulukiskan secara detail apa yang terjadi. Dipikiranku saat ini rasanya seperti ada pisau yang menyayat nyayat otak. Akhirnya terbersitlah sebuah pemikiran yang tiba tiba sangat mengganggu, pemikiran itu adalah,,, aku seorang pembohong, penipu dan apa lah itu kata lain dari kedua inti pemikiranku. Tahukah kamu kawan , rasanya menjadi seorang penipu ulung  juga butuh konsistensi,,, konsistensi seperti apa yang ada di benakmu? Ya, konsisten utuk berbohong dan menipu, untuk menutup tipuan kita kita menutupnya dengan tipuan baru, untuk menutupi tipuan baru, kita tipu lagi dan seterusnya. Kadang dalam perjalanan penipuan kita, kita merasa bersalah, kita merasa hidup ini tidak nyaman, kita merasa dihantui oleh kebenaran yang kita tutup tutupi. Ah,,, hidup ini memang berat sebetulnya kawan.


 
by Anike 'Ike' Dessa Ispridevi on Saturday, 31 October 2009 at 17:40

dia berbeda dari bunga melati yang rendah hati dia bersolek sendiri ditengah kerumunan dedaunan,
dia ingin selalu menjadi yang pertama dan tak terkalahkan,
mahkotanya melambangkan kekayaan dan parasnya.
tapi tak menggambarkan hatinya, karena hatinya seperti duri duri yang ada pada tangkainya, dapat melukai setiap orang,

 
by Anike 'Ike' Dessa Ispridevi on Tuesday, 5 January 2010 at 14:05

Bismillah . . .
realita kehidupan memang sulit tuk dicerna oleh seonggok sel-sel otak yang saling mengirimkan koneksi.
sebuah pemikiran yang sederhana dapat menjadi kompleks,
dan pemikiran yang kompleks bisa menjadi sederhana. . .
awalnya mungkin anda bertanya-tanya.
apa maksud tulìsan ini?

 

sebelumnya terimakasih kepada kawan saya yang satu ini yang mengizinkan coret coretnya saya post di sini :)
...                Apa yang kamu bayangkan jika ada orang membuat acara “Touring” to KPK di kampus kamu? Sepintas kamu akan merendahkannya. Kamu akan berkata, “ngapain sih kesana? Ada manfaatnya ga? Kayak ga ada tempat lain yang lebih bagus aja.” Itu wajar. Itu penilain subjektif yang tidak bisa disalahkan. Namun, ada hal yang perlu dicermati dalam setiap sikap skeptic mereka yang menyatakan hal tersebut. Hal tersebut adalah:

 
1. Doa wanita lebih maqbul dari lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat dari lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : "Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang lelaki yang tidak soleh.

3. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 orang wali.