sebelumnya terimakasih kepada kawan saya yang satu ini yang mengizinkan coret coretnya saya post di sini :)
...                Apa yang kamu bayangkan jika ada orang membuat acara “Touring” to KPK di kampus kamu? Sepintas kamu akan merendahkannya. Kamu akan berkata, “ngapain sih kesana? Ada manfaatnya ga? Kayak ga ada tempat lain yang lebih bagus aja.” Itu wajar. Itu penilain subjektif yang tidak bisa disalahkan. Namun, ada hal yang perlu dicermati dalam setiap sikap skeptic mereka yang menyatakan hal tersebut. Hal tersebut adalah:
                Sebenarnya, pertama, touring ke KPK itu konsepnya bukan “jalan-jalan” namun Seminar di kantor KPK. Jadi istilahnya kalau teman-teman seminar dan pelatihan biasanya di kampus, maka Touring ke KPK ada seminar dan pelatihannya. Kedua, touring ke KPK itu tujuannya mengenali KPK lebih dalam lagi. Mengetahui program-program terbaru mereka dalam pencegahan anti korupsi. Generasi boleh berganti, namun usaha tetap harus gigih. Bahkan harus lebih baik. Ketiga, touring ini sebagai simbolisasi semangat mahasiswa STAN untuk menghindari diri dari korupsi.

                Some people judged, “ngapain sih kamu koar-koar anti korupsi? Kamu boleh benci korupsi tapi apakah kamu benci naik pangkat? Apa kamu benci naik jabatan? Indonesia ini korupsi nya udah tersistem loh. Malu loh kalau berbalik kearah sendiri. Kamu berkata anti korupsi, toh kamu korupsi juga akhirnya”.

                Ya itu hak mereka mengatakan seperti itu. Namun logika benarnya adalah jika dengan berkoar-koar anti korupsi itu bisa mengingatkan diri sendiri untuk menghindarinya. Why not untuk berkoar-koar? Jika berbalik malu, gitu? jika dengan berkoar-koar anti korupsi bisa menumbuhkan rasa malu pada diri kita kalau korupsi. Wah itu luar biasa sekali. Salah satu penyebab Negara ini seperti ini sekarang kan karena pejabatnya sudah kehilangan rasa malu. Ya kan? Jika bisa memupuk rasa malu, bukankah ini sangat berguna? Atau mereka tidak ingin merasa malu agar mereka berani untuk korupsi? Ya it’s freedom of speech sajalah. Kita tidak bermaksud menjatuhkan mereka. yang pasti, logika yang salah akan menghasilkan sikap skeptis. Nah sikap skeptis akan melahirkan orang-orang yang tidak peduli. Kapan Indonesia akan maju jika seperti ini keadaannya dipertahankan?

                Sebagai bahan pertimbangan saja dalam touring ke KPK ini kita dapat Motivasi dari Pak Asep Chaerullah dan pak Yoyok Prakoso. Keduanya adalah fungsionalis KPK di bidang pencegahan. Apakah ini tidak berguna? Wah, kita harus tinjau ulang pernyataan teman-teman kita yang mengkerdilkan acara ini.

                Sedikit sharing saja, dalam motivasi tadi, Pak Asep menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan seseorang yang MIRACLE. Seseorang Motivator, Inspirator, Roll Model, Agent of change, Competent, Learner, Ethical untuk membangun bangsa ini. Kita tidak perlu mukjizat atau nabi baru untuk memperbaiki Negara ini. Yang kita butuhkan MIRACLE. Bagaimana bisa mendapatkannya? Yang bisa dilakukan utamanya adalah jadilah MOTOR PERUBAHAN. Orang yang mendedikasikan dirinya untuk perubahan. Well, kata orang kita susah naik pangkat, jabatan dsb, namun lihatlah, apakah itu adalah semuanya? Apakah itu tujuan hidup kita? kita harus menjadi orang yang telah selesai dari diri kita untuk bisa menjadi orang yang bisa menikmati setiap keadaan. Dan apa hasilnya? Feel for Freedom. Semangat untuk menjunjung tinggi Integritas, sebuah keselarasan antara pola pikir, perasaan, ucapan, tindakan dengan hati nurani.

                Sudahkah kita berintegritas? Integritas adalah sebuah proses berkelanjutan. Kita tidak akan mengetahui apakah kita telah sukses memiliki jika belum berhadapan dengan problem yang secara nyata ada dihadapan kita. well, didunia kerja, KKN akan menjadi pandangan sehari-hari, pertanyaannya adalah apakah kita akan larut atau kita menjadi motor perubahan, Agent of change? Ada masalah. Takut. Takut dijauhi, takut didiskriminasi. Takut tidak dihargai. Perlu diperhatikan adalah jika kita konsisten dengan Integritas, jangankan manusia, hewanpun akan menghormati kita. maksudnya hewan yang berbentuk manusia. konsistensi kita akan melahirkan komunitas bersih. Komunitas bersih akan melahirkan Indonesia yang lebih baik. Jadi pernyataan yang ada bukan lagi, “Korupsi belum dilakukan” tapi “Korupsi tidak dapat lagi dilakukan”.

                Tentu itu adalah kondisi ideal yang diharapkan. Berpikir masalah hal yang ideal. Kita bicara masalah bermimpi. Mimpi terbagi 2, mimpi orang tidur dan mimpi orang yang berharap. Kita mimpi orang tidur itu berarti bunga tidurnya. Sedangkan mimpi orang yang berharap itu berarti IMAJINASI. Einstein mengatakan bahwa Imajinasi lebih penting dari pada pengetahuan. Dengan Ilmu pengetahuan kita akan melahirkan teknologi namun dengan imajinasi kita membanung kehidupan. Oleh karena itu, kita perlu bermimpi agar memiliki imajinasi masa depan yang baik. Some people judged,”Jangan terlalu tinggi bermimpi lah. Itu mustahil.” Well, ya mustahil untuk sekarang. Namun, 5 tahun lagi? 10 tahun lagi? 15 tahun lagi? Who knows? Kita masih bisa berusaha. Kita masih bisa berbuat. Kita masih bisa   berubah. Bukankah hasil itu tergantung usaha kita. ya kan?

                Perlu diingat, integritas, mimpi, imajinasi, miracle, dll, semua itu adalah sumber daya. We just need to FOCUS. Focus kita kemana? Ke pembangunan fisik, Masyarakat atau keseluruhan? Atau ke hatimu? Manusia hanya bisa focus maksimal pada 9 titik. Nah, tinggal pertanyaannya, sejauh mana kita bisa mengelaborasi focus kita agar kita terkendali. Jangan sampai kita ngambang. Lagipula, focus kita juga harus memiliki visi jangka panjang. 5 tahun tidak cukup membangun Indonesia. Visi Indonesia 2015, 2020, 2030 seperti apa. Kita sudah harus memilikinya. Namun, pada kenyataannya kita masih “berusaha” memilikinya. We need to focus, guys.

                We need to focus. All thing which need to do is giving. Seberapa besar kita bisa memberi untuk Negara ini. Karena kalau kita meminta dari Negara ini, kita ga bakal puas. Kita makhluk yang greedy, tamak. That’s human being. Kita tidak akan menemukan hal ideal jika banyak meminta. Namun, kita bisa menjadikan Indonesia seideal mungkin jika kita memberi yang terbaik untuk Indonesia. Because of that, Mari kita menjadi generasi PELURUS. Bukan PENERUS kebobrokan, ketidakjujuran, kehancuranmoral, dan disintegritas.

                Ya, itu sekedar sharing dari yang kita dapat dari Touring ke KPK. So apakah ini tidak bermanfaat? Pribadi saya mengatakan, ini ilmu yang sangat luar biasa. Apalagi jika ini bisa dipraktekkan. Buat informasi aja nih, KPK sedang melakukan pengkaderan anti korupsi. PERISAI MIMPI. Apa itu PERISAI MIMPI? Hubungi KPK dan ikuti. Insya allah, you’ll be the next agent of change. Not only you, but we try to do the same.

                With all my respect, let’s say, “Mari menjadi generasi pelurus bukan penerus keboborakan Negara ini”. Semua keputusan ada ditangan kita masing-masing. Pertanyaan tersisa adalah apakah kita akan memberikan yang terbaik dari Indonesia atau kita meminta hal terbaik dari Indonesia. Kondisi ideal hanya akan tercapai jika kita memiliki integritas.

“Imajinasi lebih penting dari pada ilmu pengetahuan. Dengan imajinasi kita bisa membentuk dunia. Membentuk harapan baru. Membentuk semangat baru. Semangat integritas. Semangat memajukan Indonesia dan merealisasikan bentuk ideal negeri ini. Kita adalah generasi pelurus. Bukan penerus kebobrokan. Apakah kita akan memulai atau akan terpaku pada keadaan? mari menjadi orang yang telah selesai terhadap dirinya sehingga kita bisa memberikan yang terbaik untuk negeri ini. Mari…”

RIyan Al Fajri. Perjuangan tidak akan pernah berakhir. kita hanya perlu bersungguh-sungguh.
22.03 WIB. Rabu, 14 Desember 2011

Picture
Riyan Al Fajri / KPK / 14 Des 2011
Sahabat Fajr
12/15/2011 06:11:03 am

kondisi foto orang yang difoto lebih keren daripada fotonya ya? wajar donk. hahaha

Reply
dessa dessa
12/15/2011 11:10:35 am

:s ...
terlalu pede itu tidak baik kakak :p
hahhaha

nuwun ya coretannya boleh di publish :)

Reply



Leave a Reply.