banyak orang yang lebih sering meminta tolong, padahal saya yakin dia masih bisa melakukan apa yang dia mintakan tolong...
sulit memang untuk mengubah mind set seseorang yang lebih sering meminta tolong dibanding mengerjakan sesuatu sendiri,,,

saya pernah dikritik oleh teman saya
"ke, kenapa sih kamu ga minta tolong aja??? kan kasian kamunya, capek"
saya jawab

 
Seminggu setelah kepergian ayah untuk selamanya, aku hanya bersama ibu dan ketiga adik-adikku yang masih kecil. Kini aku yang menjadi tulang punggung keluarga. Ibuku kini sakit-sakitan, dulu ketika ayah masih ada, ayah dan ibuku selalu bersama untuk menghidupiku dan ketiga adikku. Ibu mengais rezeki dengan menjadi pemulung sampah, ya maklum saja aku dan keluargaku tinggal di kota Jakarta. Ayahku menjadi buruh angkut di pasar. Penghasilan kedua orang tuaku memang sangat minim, tapi ayah selalu mengajarkan aku agar aku tetap sabar dan tawakal menjalani hidup ini. “Bukankah manusia di turunkan ke bumi agar dapat bertawakal?”

 
Picture
~ TOPENG ~

Awan Gelap menggulung, mendung... itulah hatiku saat ini, galau kata anak anak jaman sekarang. Tak dapat kulukiskan secara detail apa yang terjadi. Dipikiranku saat ini rasanya seperti ada pisau yang menyayat nyayat otak. Akhirnya terbersitlah sebuah pemikiran yang tiba tiba sangat mengganggu, pemikiran itu adalah,,, aku seorang pembohong, penipu dan apa lah itu kata lain dari kedua inti pemikiranku. Tahukah kamu kawan , rasanya menjadi seorang penipu ulung  juga butuh konsistensi,,, konsistensi seperti apa yang ada di benakmu? Ya, konsisten utuk berbohong dan menipu, untuk menutup tipuan kita kita menutupnya dengan tipuan baru, untuk menutupi tipuan baru, kita tipu lagi dan seterusnya. Kadang dalam perjalanan penipuan kita, kita merasa bersalah, kita merasa hidup ini tidak nyaman, kita merasa dihantui oleh kebenaran yang kita tutup tutupi. Ah,,, hidup ini memang berat sebetulnya kawan.