Kegersangan jiwaku yang selama ini seperti padang pasir penuh hembusan gelombang panas matahari dan membuat hati ini dehidrasi yang terkadang juga membuat percikan percikan api yang membara di dalam jiwa, gejolaknya kadang tak terduga. Kadang aku merasa jiwa ini tak berharga sama sekali. Bahkan aku berfikir, aku bukanlah manusia yang beradab, karena ketulusan hati ini patut untuk dipertanyakan.

Aku, perempuan yang baru beranjak dewasa, perempuan yang mempunyai dua jiwa dalam satu raga, perempuan yang tak punya muka, hanya saja aku tetap terlihat anggun karena ribuan topengku...