Seperti alunan musik yang ritmenya kadang berulang, gelombang permasalahan fraud pun kadang datang berulang. Seperti lagu yang tidak ada hentinya, dunia ini berputar, waktu terus melaju, dan permasalahan semakin banyak dan terkadang sulit menyelesaikannya.

Layaknya lagu yang sedang di dendangkan di pengeras pengeras suara DJP, ada ritmenya dan ia pun punya ketukan, tapi, apakah ketukannya itu akan berakhir sama? Ritme pertama pun mengalun sarat dengan kepelikan. Ritme pertama adalah kasus yang di alami GT (Gayus Tambunan) yang sarat dengan uang disana sini, sampai ia dapat keluar masuk penjara dengan bebas, bahkan menonton, pertandingan olahraga di Bali. Juga penyelesaian kasusnya yang membutuhkan waktu lama. Apalagi, setelah kasus itu, ada buntut kasusnya, yaitu jaksa yang menangani kasus GT (Gayus Tambunan) pun di adili karena telah menerima suap dia adalah CS (Cirus Sinaga) yang akhirnya di jatuhi hukuman di pengadilan Tipikor. Ya... Kasus GT (Gayus Tambunan) menyedot perhatian banyak pihak selama berbulan bulan, sampai dengan ex-campus Gayus pun menjadi sorotan publik. Banyak yang memandang remeh dan mencibir seluruh keluarga dari ex-campus GT (Gayus Tambunan). Ya, seperti kata pepatah, Karena nila setitik rusak susu sebelanga, semua elemen ex-campusnya harus menanggung malu karena kebobrokan personal seorang GT (Gayus Tambunan). Ah, sudahlah, toh dia pun sudah divonis hukuman penjara dan denda. Semoga saja semua kejadian itu dapat membuat semua orang yang memiliki integritas yang tinggi. Semoga...